Humbahas, Gerindra Humbahas - Wakil Bupati Humbahas Rebekka puji Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas mitra Badan Gizi Nasional (BGN) yang memiliki dapur sesuai standar. Hal ini disampaikan Rebekka dalam acara peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 1 yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, Desa Sihite, Dolok Sanggul, Humbahas, Sumatera Utara, Jumat, 23 Mei 2025.
Program pemerintah ini dilaksanakan oleh Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas melalui Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 1. Semua tata kelola operasionalnya telah memenuhi standar Badan Gizi Nasional, dan akan segera beroperasi demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dapur ini diawasi petugas resmi Badan Gizi Nasional (BGN) yang direkrut dari Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang bertugas sebagai Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Tugasnya adalah bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program MBG ini, dan memastikan setiap anak sekolah mendapatkan makanan bergizi yang aman dan layak secara rutin. Masing-masing SPPG akan melayani kurang lebih 3.000 – 4.000 peserta didik dan non peserta didik sesuai Perpres No. 83 tahun 2024.
Kepala SPPG hadir dalam peresmian ini bersama Ketua Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas, Dr. Hendri Tumbur Simamora beserta jajaran, turut hadir juga Wakil Bupati Humbahas, Junita Rebekka Marbun, Hotdy Rajagukguk Tenaga Ahli anggota DPR RI Sabam Rajagukguk, Staf Ahli Bupati Toba Wallen Hutahaean, anggota DPRD Humbahas fraksi Gerindra Indra Nainggolan, anggota DPRD Humbahas fraksi Gerindra Bosfer T Rikardo Nababan, dan pihak terkait lainnya, serta masyarakat setempat.
Ketua Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas, Dr. Hendri Tumbur Simamora dalam sambutannya menjelaskan bagaimana program ini dapat dihadirkan di Humbang Hasundutan. Menurutnya program ini adalah program nasional yang dikombinasikan dengan partisipasi masyarakat. Mengingat keterbatasan Badan Gizi Nasional sebagai badan baru yang tidak memungkinkan untuk menghadirkan makan bergizi sehat dan mengkover seluruh Indonesia secara simultan dan sekaligus, maka sangat diperlukan mitra. Oleh karena itu Hendri sebagai kader Gerindra yang juga merupakan Ketua DPC Gerindra Humbang Hasundutan berinisiatif untuk membawa dan menghadirkan program MBG yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Humbang Hasundutan ini mulai dari Paud sampai SMA termasuk ibu hamil dan menyusui yang membutuhkan.
“Saya sendiri dari Humbang Hasundutan kemudian pak Charles dari Toba, dan pak Erikson dari Tapanuli Utara sering duduk bersama, bagaimana caranya ada program pemerintah yang seharusnya diterima semua masyarakat Indonesia ini hadir di kawasan Danau Toba. Karena apa? Kalau tidak ada yang memulai program nasional ini, kapan sampainya ke tempat kita, kapan sampainya di Taput, kapan sampainya di Humbang Hasundutan, kapan sampainya di Toba. Nah dari situlah awalnya, bahwa memang harus ada yang memulai. Dan kita sama-sama sepakat bahwa dapur MBG tersebut harus sesuai standar BGN untuk mereduksi berbagai ekses yang berakibat pada kesalahan produk hasil makanan yang merugikan kesehatan siswa penerima manfaat,” ucap Dr. Hendri memulai sambutannya
.
“Jadi kita sepakat bahwa Humbang Hasundutan, Toba, dan Taput akan berkolaborasi dalam menjalankan dapur MBG di masing-masing wilayahnya. Kelak Humbang Hasundutan akan saling mengisi kekurangan dengan Toba, dan Taput, misalnya di Humbang Hasundutan itu banyak sayur mayur, buah dan sebagainya, tapi mungkin berasnya kurang sementara Toba mempunyai suplai beras yang cukup, nah kita akan mengambil kekurang beras dari Toba mungkin juga dari Taput sesuai kebutuhannya sehingga tercipta siklus ekonomi terutama bagi para kelompok tani di masing-masing wilayah,” sambungnya.
“Kita tahu juga bahwa ibu Wakil Bupati sangat memperhatikan UMKM dan ekonomi kerakyatan. Artinya beliau sangat konsen terhadap bergeraknya ekonomi kerakyatan di masyarakat Humbang Hasundutan. Kita anggaplah dari bahan baku 3.000 porsi dengan nilai Rp10.000 berarti kita bicara sekitar Rp600 juta operasional dapur berputar di masyarakat, yang secara tidak langsung akan mendorong berkembangnya UMKM. Seandainya Humbang Hasundutan memiliki 12 sampai 15 dapur, maka beroperasinya dapur tersebut akan menggerakkan ekonomi kerakyatan secara dahsyat dan simultan setiap bulannya,” ungkapnya.
Sementara Wakil Bupati Humbahas, Junita Rebekka Marbun dalam sambutannya mengatakan, peresmian ini merupakan momen yang bersejarah di wilayah ini. Menurutnya, dapur gizi ini bukan hanya sebuah bangunan gizi atau pun simbol tapi komitmen untuk membangun generasi masa depan yang sehat, kuat, dan cerdas.
“Dari itu saya mewakili pemerintah daerah menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-basarnya kepada bapak Hendri Tumbur yang merupakan tokoh-pengusaha, dan Ketua DPC Partai Gerindra Humbang Hasundutan yang telah menjadi pionir dalam melakukan inisiatif yang luar biasa ini,” kata Wakil Bupati.
“Keberanian Partai Gerindra dan bapak Hendri Tumbur untuk menjadi yang pertama menginisiasi dapur Makan Bergizi Gratis di daerah ini adalah langkah nyata yang patut dicontoh dan langkah yang tidak hanya peduli pada masa kini tetapi menanam benih untuk masa depan Humbang Hasundutan yang lebih baik,” tambahnya.
Lebih lanjut Wakil Bupati menyadari, dapur makan bergizi gratis bukanlah tujuan akhir melainkan bagian dari ekosistem yang sangat besar. Oleh karena itu, pihaknya mendukung penuh rencana selanjutnya seperti pengembangan peternakan kambing, domba, sapi, yang akan memperbaiki struktur tanah yang menjadikannya lebih gembur dan subur sehingga hasil pertanian akan menjadi lebih berkualitas dan kaya akan gizi.
“Karena seperti pepatah yang sering kita dengar jika bahan baku yang masuk ke dapur gizi tidak berkualitas maka hasil akhirnya pun tentu tidak optimal, maka kita harus pastikan seluruh rantai pangan kita dan bahan baku dari mulai hulu sampai ke hilir itu sehat dan bergizi,” harapnya.
“Dan tadi saya sempat tanya-tanya di sini ternyata jumlah pekerja memang setiap dapur gizi katanya 50 orang, dan di sini ada 47 orang. Nah saya tanya di sini pekerja semua dari daerah sini? Jawabannya iya. Artinya kita sudah mengurangi juga potensi pengangguran di Humbang Hasundutan,” ucapnya.
Sementara perwakilan Anggota DPR RI Sabam Rajagukguk, Hotdy Rajagukguk menyampaikan pesan dari Sabam bahwa beliau sangat menyambut baik program dapur MBG ini.
“Kami sangat menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh bapak Hendri Tumbur serta timnya. Kehadiran kami di sini adalah membuktikan dukungan kami ternyata bahwa seluruh kader Partai Gerindra harus menyambut dan menjadi yang pertama untuk mendukung program-program dari bapak Presiden Prabowo Subianto. Itulah kehadiran kami di sini supaya dapur bergizi ini dapat terus dijalankan di Humbang Hasundutan,” harapnya.
Sementara Ketua Koperasi Holong do Ondolan, Ramses Simamora mengatakan, pihaknya juga turut mengapresiasi hadirnya dapur MBG ini di wilayah Humbang Hasundutan. Pada kesempatan itu juga telah dilakukan penanda tanganan perjanjian kerja sama (MoU) antara koperasi dengan ketua Pemuda Tani Humbahas, Indra Nainggolan.
“Mari kita dukung program makan bergizi sehat yang diadakan di Humbang Hasundutan. Saya dari Koperasi Holong do Ondolan siap menampung hasil bumi dari masyarakat Humbang Hasundutan, karena yang dibutuhkan nanti untuk makanan bergizi ini kita manfaatkan dari hasil pertanian masyarakat Humbang Hasundutan. Semoga sukses dan Tuhan memberkati dari program Makan Bergizi Gratis ini di Humbang Hasundutan dan dapat berjalan dengan sebaik-baiknya,” harapnya.
Terpisah, Wakil Bupati Humbahas kembali mengucapkan rasa terima kasihnya atas hadirnya dapur MBG ini. “Sekali lagi saya mewakili pemerintah Humbang Hasundutan mengucapkan terima kasih kepada pak Hendri dan Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas bersama Partai Gerindra yang menjadi pionir pembuka dapur Makan Bergizi Gratis ini di Humbang Hasundutan,” ucapnya.
“Saya sudah keliling melihat tadi, saya sangat bangga dan saya melihat bahwa semua sesuai dengan arahan dari Badan Gizi Nasional baik dari dapur, terus kantor, mes, tempat pencucian, sampai alat-alat masak semua luar biasa dan saya berharap tadi sudah disampaikan zero kesalahan. Kira-kira gitu ya, artinya anak-anak di Humbang Hasundutan bisa semakin sehat, cerdas, dan memiliki SDM yang unggul,” harapnya.
Sementara Astilda Sinabutar Pembina Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang sudah hadir dalam peresmian dapur MBG ini.
“Mohon doanya supaya dapur ini bisa beroperasi segera dan bisa beroperasi untuk zero kesalahan. Jadi kami akan tetap berusaha untuk memulai mengelola dari bahan yang berkualitas, dan nantinya ompreng (food try) itu akan kami antarkan sesuai dengan standar dan dimakan anak-anak sekolah agar mereka kelak di masa depan nanti bisa menjadi SDM yang unggul di Humbang Hasundutan,” harapnya.
Dalam kesempatan itu juga, Astilda turut menceritakan proses perekrutan dan pembagian shift kerja dari relawan di dapur MBG ini. Bahkan di dapur MBG ini juga memiliki ahli masak yang bersertifikat.
“Memang terdapat 47 pegawai di dapur ini yang kami rekrut secara terbuka, kami wawancarai lalu kami juga cek calon relawan ini tinggal di mana, dan memang kecenderungan kami untuk memilih mereka yang tinggal lebih dekat ke lokasi dapur. Karena di dapur ini ada tiga shift, ada yang masuk malam bahkan jam dua pagi sudah di dapur ini untuk memasak dan menghasilkan produk. Kemudian kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan, dan uji keterampilan. Selain itu kami juga punya tiga orang ahli masak yang sudah memiliki sertifikasi yang dididik BBPVP,” sebut Astilda.
Lebih lanjut Astilda menambahkan, pihaknya juga berencana untuk menambah dapur MBG kedua, dan sudah dalam proses pengerjaan yang berlokasi di Desa Sirisi-risi, Dolok Sanggul. Nantinya dapur ini akan tetap membuka perekrutan relawan baru dari seputaran lokasi dapur.
“Selanjutnya mudah-mudahan SDM dari dapur ini akan kami pindahkan ke dapur kami berikutnya, jadi nanti dapur berikutnya akan memiliki SDM yang sudah memang terlatih di sini. Itu harapan kami, dan tentu saja dapur kami di sana tetap akan membuka rekrutmen untuk relawan-relawan yang baru, bisa kami tempatkan di sana dan sebagian di sini dan harapannya yang pasti menciptakan lapangan kerja seperti yang dikatakan ibu Wakil Bupati tadi.” tutup Astilda.
Secara terpisah Hendri Tumbur menyampaikan bahwa dapur-dapur mitra yang akan hadir dan beroperasi di Humbang Hasundutan harus tetap menyesuaikan dengan standar BGN, bukan dapur asal jadi.
“Saya berharap bahwa dapur yang hadir di Humbang Hasundutan tetap mengacu kepada standar BGN, bukan dapur asal jadi, di mana kualitas dapur tentu akan berpengaruh pada kualitas makanan yang disajikan. Bukan waktunya lagi kita bermain main dengan nasib siswa-siswi penerima manfaat. Mereka adalah SDM unggul di masa depan untuk kemajuan Humbang Hasundutan. Kita harapkan pemerintah daerah atau pun pihak-pihak yang terkait ikut mengawasi berjalannya program MBG ini,” harapnya.
Humbahas, Gerindra Humbahas - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.
Dalam upaya percepatan mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045 mendatang. Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas kembali meresmikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melalui Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 2, di Desa Sirisi-risi, Kecamatan Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Sabtu, 6 September 2025.
Sebelumnya Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas telah meresmikan Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 1 di Jalan Sisingamangaraja, Desa Sihite, Kecamatan Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Jumat, 23 Mei 2025 lalu.
Ketua Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas, Dr. Hendri Tumbur Simamora mengatakan bahwa peresmian dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 2 ini dilakukan karena sudah ditunjuknya kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk di Kabupaten Humbahas, Desa Sirisi-risi.
“Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 2 ini akan segera beroperasi melayani masyarakat Sirisi-risi khususnya, sesuai ketentuan geospasial, di mana SPPG tersebut harus melayani penerima manfaat dari titik terdekat dari lokasi dapur. Dapur ini saya dirikan dan dedikasikan khusus untuk masyarakat Sirisi-risi, dan ini pertanggung jawaban saya sebagai orang Sirisi-risi. Inilah langkah kecil yang bisa saya lakukan untuk memberi manfaat kepada masyarakat Sirisi-risi,” kata Dr. Hendri yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Humbang Hasundutan ini.
Dalam membangun Dapur Makan Bergizi Gratis Holong Ondolan 2 ini, Dr. Hendri Tumbur Simamora telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk penanganan pembuangan limbah dan seleksi bahan baku.
“Saya membangun ini sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk BGN, dan ini sudah sesuai standar yang ditentukan BGN (Badan Gizi Nasional). Penanganan bahan baku sampai limbah kita sesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, sehingga di daerah ini tidak ada limbah limbah yang mencemari lingkungan, termasuk limbah hewani,” lanjutnya.
Dengan total 50 orang yang bekerja dalam tim Dapur Makan Bergizi Gratis, 47 orang merupakan relawan, kemudian 3 orang dari Badan Gizi Nasional, Kepala SPPG, bagian Gizi dan bagian Akuntasinya. Pekerja Dapur Makan Bergizi Gratis direkrut dari masyarakat sekitar, karena dianggap lebih efektif untuk mendukung program tersebut.
“Kita merekrut mereka berdasarkan di mana wilayah dapur itu berada. Jadi contohnya nih, di daerah Sirisi-risi saya utamakan pekerja-pekerjanya dari Sirisi-risi, karena memang mereka akan bekerja lebih efektif di daerah sini. Tidak mungkin saya merekrut orang-orang daerah lain. Relawan kita umumnya berasal dari Dolok Sanggul secara spesifik Sirisi-risi, dan seputarannya,” jelas Dr. Hendri Tumbur Simamora.
Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 2 ditargetkan dapat mendistribusikan 3.500 porsi ke anak-anak sekolah, yaitu PAUD, TK, dan SD. “Kita mengambil banyak dari PAUD, TK, dan SD. Karena kita menyisir sekolah-sekolah yang tidak diambil penyedia MBG lain. Padahal secara ketentuan harus berimbang antara SMA/SMK, SMP, SD, dan Paud,” kata Dr. Hendri.
Stakeholder atau pihak yang berkepentingan adalah Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan yang harus saling bersinergi dengan penyedia manfaat dalam hal ini adalah yayasan dan kepala SPPG agar tidak terjadi permasalahan seperti di daerah lain.
“Kita mengharapkan dapur yang ada di Humbahas ini tidak mengalami permasalahan yang sama terjadi seperti di dapur dapur daerah lain. Kenapa di daerah lain menunya berbeda, padahal harganya sama di tingkat pemerintah, kenapa kualitas menunya berbeda. Karena mereka ingin mengambil keuntungan yang banyak. Itu yang harus kita lakukan, saling mengawasi dan berlomba untuk berbuat yang terbaik, untuk anak-anak di Humbang Hasundutan,” tegas Dr. Hendri Tumbur saat memberi kata sambutan.
Dalam kata sambutannya juga, Dr. Hendri berharap kepada anggota DPRD bersama Dinas Kesehatan atau APH (Aparat Penegak Hukum) lainnya dapat melakukan pengawasan dan menyidak dapur MBG yang dilaporkan berkali-kali memberikan makanan basi atau diduga tidak layak. Guru, kepala sekolah, harus komitmen menindak lanjuti dengan menyurati dinas pendidikan dan yayasan. Bila perlu ditembuskan ke BGN. Dengan demikian stakeholder harus mengetahui standar baku yang berlaku, serta ketentuan yang ada di BGN.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Perwakilan Dinas Kesehatan Linda Hutasoit. Mewakili sekolah penerima manfaat (Risno Mariana Simanullang, Kepala sekolah UPT SD 034 Matiti), Arnold P.G Lumban Gaol (Pemerhati Humbahas), dr. Roland Siburian (Dokter Rekrutmen Karyawan Dapur), Andreas Yudhistira Simamora (Anggota DPRD Humbahas, Fraksi Gerindra), Bosfer T Rikardo Nababan (Anggota DPRD Humbahas, Fraksi Gerindra), Harri Sihombing (Komunitas Petani Jeruk Humbahas, Pemasok Buah), dan Warluy Simamora (Tokoh Masyarakat Humbahas).
Sementara itu, Risno Mariana Simanullang, dalam kata sambutannya mengatakan perekonomian di Dolok Sanggul akan melambung tinggi karena menjalankan visi-misi Humbang Hasundutan, meningkatkan pembangunan perekonomian berbasis sumber daya lokal.
“Dari menu makanan yang bervariasi itu yang saya suka adalah disesuaikan dengan sumber daya lokal. Ku lihat makanannya memang bergizi, bervariasi makanannya, tidak ada yang sakit perut,” kata Kepala Sekolah UPT SD 034 Matiti itu.
Lanjut Risno Kepala Sekolah UPT SD 034 Matiti, mengatakan dengan dapur MBG ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan penyedia dapat menjaga kualitas makanan yang diberikan, “Kami berharap ditingkatkan lagi kebersihannya, gizinya, porsinya, walau pun ada takarannya rapi. Kami berharap lebih teliti. Terlebih dari dapur yang pertama sudah pas.” ucap Risno mewakili sekolah penerima manfaat.
Kemudian Linda Hutasoit sebagai Perwakilan Dinas Kesehatan menyampaikan dalam sambutan, bahwa pihaknya mendukung penuh pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. Berperan sebagai pengawas kesehatan, Dinas Kesehatan Humbahas menekankan kebersihan, higienis agar aman untuk dikonsumsi masyarakat.
“Tentunya kami mendukung pelaksanaan ini, karena ini program prioritas Presiden. Sebagai Dinas Kesehatan kami bertugas memastikan apakan proses sudah sesuai dengan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Makan Bergizi Gratis ini diberikan secara massal. Jadi kita harus memberikan makanan yang bergizi gratis yang bersih dan terjamin,” kata Linda Hutasoit.
Lebih lanjut, Linda Hutasoit menyampaikan syukur karena Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas sebagai Mitra Badan Gizi Nasional, telah memperdayakan masyarakat Humbahas dalam pengelolaan Dapur Makan Bergizi Gratis demi menggerakkan roda perekonomian sekitar.
“Saya berterima kasih karena Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas telah membangun 2 dapur dapat memutar roda perekonomian masyarakat, yang dipekerjakan itu masyarakat sekitar, bahan baku dibeli dari Humbahas ini, itu sebenarnya kenapa Pemerintah membuat program Makan Bergizi Gratis ini,” kata Linda Hutasoit.
Humbahas, Gerindra Humbahas - Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan menghadiri Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antar Koperasi Desa Merah Putih Siponjot dengan Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas yang berlangsung di Hotel Wisma Mangurna, Desa Sirisirisi, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Jumat, 19 September 2025.
Zulkifli Hasan mengatakan dengan terselenggaranya MoU (Memorandum of Understanding) ini nantinya, sebagai mitra Badan Gizi Nasional (BGN) yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas sebagai pengelola dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), dapat memenuhi sebagian kebutuhan bahan bakunya terutama yang berasal dari hasil pertanian melalui Koperasi Desa Merah Putih.
“Kita meninjau SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), tadi (menghadiri penandatangan perjanjian) kerja sama SPPG dengan Koperasi Desa Merah Putih, nanti suppliernya Koperasi. Jadi SPPG bahan bakunya belanjanya dengan Koperasi Desa Merah Putih,” kata Zulkifli Hasan seusai menyaksikan acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antar Koperasi Merah Putih Siponjot dengan Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas yang didampingi Ketua Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas Dr. Hendri Tumbur Simamora, dan Bupati Humbahas Dr. Oloan P. Nababan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan, Dr. Oloan P. Nababan beserta jajaran, Kepala Desa Siponjot, Deka Seply Silaban, Ketua Koperasi Desa Merah Putih Siponjot, Sastra Silaban, beserta pihak terkait.
Acara Penandatangan Perjanjian Kerja Sama antar Koperasi Desa Merah Putih Siponjot dengan Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas berlangsung sukses dan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan yang juga sebagai Ketua Satgas Nasional Bidang Pangan.
Ketua Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas, Dr. Hendri Tumbur Simamora menyampaikan Penandatangan Perjanjian Kerja Sama antar Koperasi Desa Merah Putih Siponjot dengan Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas merupakan sinergi yang sangat penting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Kehadiran Bapak Zulkifli Hasan dalam hal ini sebagai ketua Satgas Nasional Bidang Pangan, dengan ada MoU antara koperasi Desa Merah Putih dengan Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas, menurut saya sebagai pengelola dapur, kerja sama ini sangat penting karena ke depan bahan baku atau sumber pangan yang diolah oleh dapur tidak akan seimbang dengan kebutuhan dapur yang semakin banyak di Humbang Hasundutan. Nah dengan berdirinya beberapa dapur dan mungkin sekitar 15 dapur sampai akhir tahun ini mengakibatkan suplai bahan baku terutama sayur sayuran ini mengalami defisit. Dengan permintaan yang naik, dengan adanya MoU antara Koperasi Merah Putih dengan Yayasan Holong Ondolan sebagai pengelola dapur tentu akan saling bersinergi dan saling membutuhkan. Saya harapkan ke depan bukan hanya dengan Koperasi Siponjot, tetapi juga dengan beberapa koperasi yang lain dengan tujuan yang sama. Kami yakin secara langsung atau tidak langsung kerja sama ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa di bidang pertanian, terutama yang dibutuhkan oleh dapur MBG untuk kebutuhan bahan baku yang baik,” jelas Dr. Hendri yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra.
Sebelum Penandatangan Perjanjian Koperasi Desa dengan Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas ini berlangsung, Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas sudah meresmikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melalui Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 1 di Jalan Sisingamangaraja, Desa Sihite, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Jumat, 23 Mei 2025 lalu. Dan kembali meresmikan Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 2, di Desa Sirisirisi, Kecamatan Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Sabtu 6 September 2025. Selanjutnya pada akhir bulan ini diharapkan SPPG Yayasan Holong Ondolan dapat beroperasi di Nagasaribu, Kecamatan Lintong Nihuta.
“Saya secara pribadi memilih untuk melakukan MoU pertama dengan desa Siponjot karena saya mengagumi apa yang sudah dilakukan oleh bapak kepala desa Siponjot dalam membangun pertanian, peternakan dan SDM melalui sekolah sekolah yang ada di desa tersebut. Dan saya yakin saya memiliki atmosfer yang sama dengan visi bapak kepala desa, dan tentunya dengan Koperasi Merah Putih Siponjot, tambah Dr. Hendri Tumbur.”
Kemudian Kepala Desa Siponjot, dengan tagline Desa anti Korupsi dan anti Narkoba, Deka Seply Silaban mengatakan melalui Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas yang dipimpin oleh Dr. Hendri Tumbur Simamora, ia yakin kerja keras bermula dari hati akan menghasilkan hasil yang baik demi meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas.
“Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Hendri Tumbur sebagai ketua Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas yang telah mempercayakan koperasi kami, Koperasi Merah Putih Desa Siponjot, sebagai mitra untuk menyiapkan bahan baku yang berkaitan dengan MBG. Harapan kita juga kepada pak Hendri Tumbur Simamora sebagai ketua Yayasan, dalam mengerjakan ini, kami sudah banyak berbincang bahwa bapak ini bekerja dari hati, artinya bahwa kerja keras itu akan kita capai, kita dapat. Koperasi Merah Putih, masyarakat, petani, kepada bapak Hendri Tumbur Simamora untuk mengerjakan ini untuk mengedepankan kualitas sehingga anak anak kita nanti betul betul bertambah gizinya untuk meningkatkan SDM anak anak kita,” ucap Deka Seply Silaban.
Senada dengan Kepala Desa Siponjot, Ketua Koperasi Desa Merah Putih, Sastra Silaban S.T menyampaikan kerja sama yang dilakukan Koperasi Desa dengan Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas dapat berjalan dengan baik. Pihak Koperasi Desa sudah mempersiapkan bahan baku untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diproduksi langsung dari pertanian pertanian Desa Siponjot, Kabupaten Humbang Hasundutan.
“Setelah ada MoU ini kami dari Koperasi berharap, kepada ketua Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas, bekerja sama yang baik sehingga nanti ketika Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas membutuhkan bahan baku kita memang sudah siap untuk itu. Sehingga Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas tidak ragu-ragu lagi untuk bahan bakunya, karena di Desa kita juga sebagian bahan baku untuk kebutuhan MBG sangat tersedia karena di daerah kita ini pertanian. Itulah nanti kerja samanya kita bisa membantu MBG, bisa membantu masyarakat di Desa Siponjot, untuk mensejahterakan masyarakat. Karena kita penghasil pertaniannya kita antar langsung ke dapur MBG, ucap Sastra Silaban, Ketua Koperasi Merah Putih.
Humbahas, Gerindra Humbahas - Dalam membangun fondasi generasi mendatang yang sehat, cerdas dan tangguh. Pemerintah Indonesia melalui kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menciptakan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebagai Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas memastikan bahan baku terbaik yang akan diolah di Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 2.
Dr. Hendri Tumbur Simamora, Ketua Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas, menyampaikan bahwa Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berasal dari dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 2 nantinya, bahan baku harus berpangkal dari hasil produksi petani lokal Humbang Hasundutan.
“Bahan baku dapur terutama sayur dan buah saya usahakan dan saya pastikan dari Humbang Hasundutan. Dengan kita langsung ke petani, ini yang akan membuat harga kita lebih kompetitif. Saya akan memilih dari bahan baku terbaik, nah bahan baku terbaik itu kita dapat langsung dari petani,” ujar Dr. Hendri Tumbur saat Podcast Bincang MBG, di Dolok Sanggul, Humbahas, Sumatera Utara, Sabtu, 6 September 2025.
Sebelumnya Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas telah meresmikan Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 1 di Desa Sihite, Dolok Sanggul, Humbahas, Sumatera Utara, Jumat, 23 Mei 2025 lalu. Sudah berjalan 3 bulan dan belum ada masalah atau pun komplain dari pihak penerima manfaat, dan ini juga yang memacu Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas terus mengawasi pengelolaan dan pendistribusian MBG kepada pelajar.
Saat podcast bincang "Makan Bergizi Gratis (MBG)" yang dipandu oleh MC/Pegiat Media Sosial Harmoko Sinaga ini, Dr. Hendri memaparkan bahwa anggaran Pemerintah dalam memenuhi Makan Bergizi Gratis berkisar Rp. 8.000 – Rp. 10.000 per porsi atau per siswa. Dengan nominal demikian, pihak Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas memperhitungkan dana tersebut agar mendapat menu yang bergizi dan kualitas untuk dikonsumsi para pelajar.
“Dilihat dari support Pemerintah itu rata rata Rp. 8 ribu sampai Rp. 10 ribu, kalau kita lihat Rp. 8 ribu, Rp. 10 ribu itu bisa menghasilkan apa sih. Nah kita jangan lupa kalau di situ ada skala ekonomis, ketika skala ekonomisnya tercapai, misalnya kita beli 10 ribu, beli 100 ribu itu pasti berbeda. Jadi kalau berdasarkan rupiah yang digelontorkan oleh Pemerintah per orang, per siswa 10.000, maka tidak akan cukup ini. Tetapi sebenarnya cukup memadai, karena kita memproduksi dengan jumlah besar. Kemudian yang kedua, dari mana kita ambil bahan bakunya, kami langsung mengambil dari petani, kami motong jalur distribusi pengepul dan tengkulak,” jelas Dr. Hendri yang juga Ketua DPC Gerindra Humbahas.
Dr. Hendri selaku ketua Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas, memastikan makanan yang diproduksi berupa makanan yang lengkap seperti karbohidrat, protein hewani atau nabati, serat sayuran atau buah. “Standar Gizi di MBG itu sudah ditentukan dan BGN sendiri sudah menentukan ahli gizi di setiap dapur, artinya kalau dapur itu konsisten, kepala SPPGnya (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), ahli gizi berkoordinasi bahu membahu tentu mereka akan menentukan menu sesuai angka kecukupan gizi (AKG),” kata Dr. Hendri masih dalam podcast bincang MBG.
Arnold P.G Lumban Gaol selaku Jaringan Petani Organik Humbang Hasundutan yang juga Pemerhati Humbang Hasundutan, menyampaikan dalam "podcast bincang Makan Bergizi Gratis (MBG)" itu, program Presiden RI ini jangan menjadi malapetaka untuk di Humbang Hasundutan. Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas sebagai mitra BGN diminta harus benar benar melakukan dengan tanggung jawab.
“Bagaimana semua pihak, kita sebagai orang tua ingin memastikan program ini tidak menjadi malapetaka bagi anak didik. Orang tua punya kendali sangat minim, anak SMA bisa memilah mana makanan yang layak untuk dimakan, anak SMP juga mungkin udah, anak SD atau PAUD sama sekali tidak punya kemampuan mensortir makanan yang harus mereka makan. “Dikasih” oleh guru makanan dimakan, maka terjadilah itu berbagai kasus. Pelaksanaannya MBG ini yang membuat penting kita cermati, teman teman (pengelola) yang melaksanakan ini betul betul dengan tanggung jawab,” kata Arnold.
Implementasi Makan Bergizi Gratis bukan hal yang mudah memasak untuk 3.000 orang setiap hari. Lanjut Arnold, sebagai petani, proses yang panjang untuk bisa dikonsumsi oleh pelajar dengan asupan bergizi, pengelola harus pintar memilah milih bahan baku yang akan diproduksi.
“Melibatkan bahan baku makanan itu kurang lebih 20 jenis/item yang disediakan. Dengan rantai pasok yang panjang, lalu diantar ke berbagai tempat bukan di satu tempat dengan jangkauan jarak yang relatif. Dengan harga Rp. 10 ribu per porsi, jadi poin poin itu yang program ini rentan resiko. Kita sebagai orang tua ini mengingatkan latar belakang itu. Kalau tadi tidak melibatkan tanaman atau makan, tidak segitunya kita waswas. Di Humbang Hasundutan jangan sampe terjadi resiko resikonya itu, resikonya itu keracunan paling tinggi meninggal. Jangan sampai terjadi dulu baru kita sibuk mencari jawaban. Misalnya bahan bahan mana yang sekian jam jadi racun, bahan bahan mana yang sekian jam dimasak akan basi. Walau pun ditangani dengan SOP,” ucap Arnold.
Di akhir sesi "podcast bincang Makan Bergizi Gratis" rangkaian dalam peresmian Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 2, Dr. Hendri Tumbur Simamora menegaskan beberapa poin penting.
Pertama penerima manfaat anak anak sekolah di Humbang ini harus mendapatkan yang terbaik, termasuk zero toleransi untuk hasil produksi yang merugikan kesehatan peserta didik.
Kedua, sekolah ketika akan membuat MoU dengan yayasan penyedia manfaat harus tahu dan minta penjelasan perihal dapur dan fasilitasnya, keamanan dan higienisnya. Inilah mitigasi risiko pertama yang harus diambil stakeholder dalam hal ini kepala sekolah dan komite sekolah untuk menjaga anak anak itu terhindar dari yang kita tidak inginkan.
Ketiga, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan dapat melakukan pengecekan terhadap dapur dapur yang dilaporkan atau diduga menghasilkan produk yang tidak sesuai atau basi secara berulang ulang, apalagi terdapat laporan dari orang tua atau sekolah telah ada korban.
Keempat, yayasan bukan berada di atas pemerintah daerah dengan mengatas namakan BGN pusat, yayasan harus menerima pengawasan dari Dinas Kesehatan atau pun Dinas Pendidikan yang ingin meninjau dapur tersebut karena adanya laporan dari sekolah atau pun orang tua siswa.
Kelima, MoU dengan sekolah itu bukan sesuatu yang sakral sehingga tidak dapat diubah apabila stakeholder penerima manfaat selama ini mendapatkan yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Seperti makanan sering bermasalah dan basi, sekolah juga sudah memberikan informasi dengan pihak yayasan atau pengelola dapur tetapi tidak ada perbaikan terhadap menu yang diberikan, maka dengan dasar itu pihak sekolah sebagai stakeholder dapat memutuskan atau membatalkan MoU tersebut karena penyedia MBG bukan hanya satu yayasan, dengan demikian sekolah tersebut dapat dialihkan ke yayasan pemberi manfaat yang lain.
Humbahas, Gerindra Humbahas - Ketua DPC Gerindra Humbang Hasundutan yang juga Ketua Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas, Dr. Hendri Tumbur Simamora meninjau kebun jeruk milik petani di Desa Siponjot, Kecamatan Lintong Nihuta, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Sabtu, 20 September 2025.
Kunjungan ini sebagai bagian dari tindak lanjut usai penandatanganan perjanjian kerja sama antar Koperasi Desa Merah Putih Siponjot dengan Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas kemarin, Jumat, 19 September 2025 yang disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia dalam hal ini sebagai Ketua Satgas Nasional Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.
“Kita (Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas) sudah membuat MoU kemarin dengan Desa Siponjot, menindak lanjuti MoU, karena saya tidak mau sekedar MoU saja. Tapi kita harus melakukan yang real (nyata). Desa yang istimewa ini, keinginan kita langsung melakukan peninjauan ke lapangan melakukan transaksi. Jeruk ini penting, karena buah harus ada di dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) ini. Di beberapa tempat di Humbang Hasundutan ini jeruk tidak semua panen, dan kebetulan sekali ini ada dan jeruknya istimewa jeruk madu Thailand,” kata Dr. Hendri Tumbur saat berkunjung ke Ladang Jeruk Situa Silaban.
Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas melalui Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan merupakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), mitra Badan Gizi Nasional (BGN). Sebagai pengelola dan pendistribusian program prioritas Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG) ke ribuan pelajar di Kabupaten Humbang Hasundutan, Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas sudah meresmikan Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 1 dan Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 2 beberapa waktu lalu. Diharapkan program MBG ini mampu membawa pelajar menuju SDM unggul menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Tentunya kehadiran program ini di Humbahas diharapkan akan mampu membawa anak anak didik menuju SDM yang unggul menyongsong Indonesia Emas 2045. Kami sebagai kader Gerindra, dan masyarakat umum sangat mendukung program ini. Kami telah membangun dapur sesuai standar BGN termasuk kualitas dan higienisnya,” kata Dr. Hendri Tumbur Simamora.
Jeruk merupakan buah yang terkenal dengan kaya akan vitamin C, serta memiliki rasa segar dan beragam manfaat kesehatan, mulai dari meningkatkan kekebalan tubuh hingga kesehatan jantung. Sehingga buah jeruk disarankan menjadi menu pada Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Desa Siponjot, Deka Seply Silaban menyampaikan ‘Ladang Situa Silaban’ kebun jeruk yang dimilikinya itu merupakan jeruk yang berasal dari Thailand yang dibawa oleh orang Toba Simalungun.
“Namanya Madu Thailand, tapi oleh beberapa petani, komunitas petani sudah kita patenkan sebenarnya, tapi belum keluar. Namanya nanti Jeruk Madu Toba Varietas Thailand, jadi Tobanya itu yang kita tonjolkan. Memang ini oleh penemu katanya ini dari Thailand, ada warga Nababan yang waktu itu diutus ke Thailand untuk studi banding, kemudian dia kembangkan ini di Kabupaten Simalungun,” jelas Deka Silaban saat mendampingi ketua Yayasan Holong Ondolan meninjau ladang jeruk.
Sebanyak 1 ton jeruk madu tersebut akan mulai disalurkan pada besok hari, Minggu, 21 September 2025 ke Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 1 dan Dapur MBG Gerindra Holong Ondolan 2, setelah diseleksi kualitas dan dilakukan pemilihan buah yang terbaik oleh Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas melalui Koperasi Holong Do Ondolan.
Lanjut, Deka Seply Silaban, Kepala Desa Siponjot, menjelaskan ladang yang berukuran luas kurang lebih 9 hektare itu ada beberapa tanaman yang dibudidayakan, mulai dari buah hingga sayur sayuran untuk bahan baku Makan Bergizi Gratis.
“Beberapa bahan yang dibutuhkan antara lain, kita punya sapi, panen tomat, ada juga cabai, ada juga bunga brokoli, kol dan kentang kita akan tanam. Itu yang tersedia di ladang kita, alpukat juga ada kita tanam. Dan rencana kita nanti sesuai MoU (perjanjian) kita antara Desa Siponjot dengan bapak Simamora (ketua Yayasan Holong Ondolan), nanti koperasi yang akan menangani. Jadi kita nanti yang menjual ke koperasi. Kita aktifkan peran koperasi di situ, sehingga sesuai tujuan koperasi itu meningkat kesejahteraan anggota (koperasi) juga masyarakat supaya nyata adanya,” kata Deka Silaban.
Melalui Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas sebagai mitra BGN, Deka Silaban sekaligus selaku petani Humbang Hasundutan berharap, pihak Yayasan Holong Ondolan dapat memberikan harga yang bersaing pada hasil produksi hasil pertanian mengingat perawatan tanaman yang bagus.
“Kami dari petani juga koperasi Desa Merah Putih, berharap sesuai Pemerintah Pusat tujuan pak Prabowo, sesuai Inpres nomor 9 tahun 2025, tujuannya meningkatkan kesejahteraan para petani dalam hal ini di Humbang Hasundutan, kami berharap dalam hal ini kepada pak Hendri Tumbur sebagai ketua Yayasan Holong Ondolan Indonesia Emas, harganya bisa kompetitif, para petani bisa merasakan peningkatan harga setelah kehadiran Yayasan,” tandas Deka Seply Silaban.
Selain dipasarkan di beberapa daerah di Kabupaten Humbahas juga para ASN (Aparatus Sipil Negara ) yang berada di Humbang Hasundutan, jeruk hasil pertanian Deka Seply Silaban ini juga telah merambah pasar ke berbagai kota seperti Sibolga, Medan, juga Jakarta. Ladang jeruk milik Deka Silaban ini juga dijadikan agrowisata, pengunjung bisa memetik sendiri buah jeruk dari pohonnya sehingga menjadi daya tarik yang bisa dinikmati oleh wisatawan saat berada di Kabupaten Humbang Hasundutan khususnya Kecamatan Lintong Nihuta, Desa Siponjot.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belakangan ramai diperbincangkan lantaran pelaksanaannya di beberapa daerah masih belum maksimal. Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian, menegaskan bahwa evaluasi pasti akan dilakukan. Ia meyakini pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan serius membenahi segala kekurangan.
Menurut Kawendra, setiap program besar tentu tidak lepas dari tantangan. Namun, hal itu bukan alasan untuk menghentikan perjalanan.
“Kalau ada error di mesin atau awak kapal, tentu tinggal diperbaiki dan dievaluasi. Bukan dibakar atau ditenggelamkan kapalnya,” tegasnya, Minggu, 28 September 2025.
Kawendra menambahkan, saat ini penerima manfaat MBG sudah mencapai 22,7 juta anak di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencakup seluruh anak bangsa.
“Kejadian-kejadian yang ada tentu kita prihatin. Tapi saya yakin Pak Prabowo dan jajaran akan mengevaluasi secara optimal. Ini program bagus, harus jalan terus!!” ujarnya.
Sejalan dengan kebijakan global, MBG merupakan bagian dari School Feeding Programme atau program pemberian makan di sekolah yang diakui dunia internasional. Laporan World Food Programme (WFP) 2024 mencatat ada 107 negara yang telah melaksanakan kebijakan serupa.
Selain itu, Global Child Nutrition Foundation (GCNF), Survei Global 2024 menyebutkan sebanyak 125 negara melaporkan memiliki program makanan sekolah skala besar. Angka ini berdasarkan respons dari 142 pemerintah yang menjadi responden survei.
“Secara umum, jumlah negara yang memiliki kebijakan atau program makanan di sekolah berskala nasional (yang sering kali gratis atau sangat bersubsidi) diperkirakan mencapai lebih dari 100 negara. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa pada tahun 2022, setidaknya 79 negara memiliki kebijakan school feeding di tingkat nasional,” paparnya.
Dengan data tersebut, Kawendra yakin bahwa MBG bukan sekadar program domestik, melainkan bagian dari arus besar kebijakan global yang menempatkan kesehatan dan gizi anak sebagai fondasi utama pembangunan masa depan. (sumber berita: gerindra.id)
Jakarta, Gerindra Humbahas - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan capaian penting program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dalam 11 bulan pelaksanaan telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat. Hal ini disampaikan Presiden saat menutup Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Golden Ballroom, The Sultan Hotel, Jakarta, Senin, 29 September 2025.
Presiden menjelaskan, program MBG bukan hanya memberi manfaat langsung bagi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat hingga ke tingkat desa.
“Dalam 11 bulan kita telah membuktikan dengan itikad yang baik, tujuan yang baik, dengan hati ikhlas dan cinta tanah air, kita bisa berbuat banyak. Kita telah menyelamatkan minimal Rp300 triliun, dan uang itu kita pakai untuk makan bergizi gratis,” ujar Presiden.
Kepala Negara mengakui masih ada tantangan di lapangan, termasuk kasus kekurangan dan keracunan makanan. Namun, tingkat penyimpangan yang tercatat hanya 0,00017 persen dari total distribusi.
“Ini tidak membuat kita puas, tapi harus diingat, program sebesar ini belum pernah dilaksanakan dalam sejarah dunia,” tegasnya.
Presiden mencontohkan Brasil yang membutuhkan 11 tahun untuk menjangkau 40 juta penerima, sementara Indonesia dalam kurang dari satu tahun sudah mampu mencapai 30 juta.
“Ada kekurangan? Ada. Tapi manfaatnya jauh lebih besar. Banyak elit tidak menyadari bahwa masih ada rakyat kita yang makan nasi hanya dengan garam. Kini kita bisa memberi mereka apa yang dibutuhkan,” ungkap Presiden.
Lebih jauh, Presiden menekankan dampak ekonomi yang signifikan. Kebutuhan bahan pangan program MBG diserap langsung dari petani dan peternak desa, sehingga membuka pasar baru dan menggerakkan ekonomi lokal.
“Dengan program ini, kita bisa ciptakan 1,5 juta lapangan kerja baru di awal tahun depan. Tiap hari kita butuh telur, sayur, ikan, ayam—semua dari kampung-kampung dan kecamatan sendiri,” jelasnya.
Untuk tahun depan, pemerintah menyiapkan anggaran hampir Rp335 triliun (sekitar USD20 miliar). Dana tersebut akan dialirkan langsung ke desa-desa, membalik arus yang selama puluhan tahun terpusat di kota besar.
“Selama ini uang dari daerah mengalir ke Jakarta, lalu ke luar negeri dan tidak kembali. Sekarang, uang kita alirkan ke desa-desa,” kata Presiden.
Menutup sambutannya, Presiden menegaskan target besar MBG: menjangkau 82 juta penerima manfaat. (sumber berita: gerindra.id)
Jakarta, Gerindra Humbahas - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah strategis pemerintah untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Program ini tidak hanya bertujuan mengatasi persoalan gizi, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi kualitas sumber daya manusia dan masa depan bangsa.
“Makan Bergizi Gratis pada dasarnya adalah penyediaan makanan bergizi tanpa biaya. Program ini lahir dari pengalaman saya selama bertahun-tahun berkampanye,” ujar Presiden Prabowo saat menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel The St. Regis, Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.
Presiden menjelaskan, gagasan MBG berawal dari keprihatinannya terhadap kondisi anak-anak di berbagai daerah yang mengalami kekurangan gizi dan stunting. Dalam berbagai kunjungan ke pelosok negeri, ia menyaksikan langsung anak-anak yang tumbuh jauh di bawah ukuran normal akibat kemiskinan dan keterbatasan asupan makanan.
“Setiap kali saya datang ke desa, saya disambut anak-anak yang berdiri di pinggir jalan, melambaikan tangan. Saya sering berbicara dengan mereka. Saya tanya usia mereka, dan saya sering terkejut. Anak laki-laki kecil yang saya kira berumur empat tahun ternyata sepuluh tahun. Anak perempuan yang saya kira lima tahun, ternyata sebelas tahun. Saat itulah saya melihat langsung stunting, kekurangan gizi, dan kemiskinan,” tutur Presiden.
Kepala Negara menyebut, program serupa telah berhasil diterapkan di negara lain seperti India dan Brasil, yang terbukti memberikan dampak sosial dan ekonomi yang luas. Menurutnya, Indonesia memiliki kemampuan dan keberanian untuk melakukan hal serupa, sebagai bentuk keberpihakan negara terhadap anak-anak dan masa depan bangsa.
Hingga pertengahan Oktober 2025, pemerintah telah membangun 11.900 dapur MBG yang setiap hari melayani 35,4 juta anak dan ibu hamil, atau sekitar 35 persen dari target nasional. Presiden menegaskan bahwa meski masih terdapat tantangan di lapangan, pemerintah terus memperkuat pengawasan serta standar operasional untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan.
“Tentu kami menghadapi kendala. Beberapa kasus keracunan makanan memang terjadi, namun dari total makanan yang kami distribusikan, angkanya hanya sekitar 0,0007 persen. Satu kasus pun tetap tidak dapat diterima, tapi dalam setiap upaya manusia, mencapai nol kesalahan sepenuhnya sangatlah sulit. Kami tidak mencari alasan kami bertekad memperbaikinya,” tegas Presiden.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menekankan bahwa MBG bukan hanya soal gizi, tetapi juga menggerakkan ekonomi daerah. Ribuan petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil kini memiliki pasar tetap bagi hasil produksi mereka, membuat roda ekonomi berputar hingga ke tingkat desa. (sumber berita: gerindra.id)
Bandung, Gerindra Humbahas - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan kembali target besar Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program prioritas nasional ini, kata dia, harus mampu mencapai nol persen kerawanan pangan dan 100 persen pemenuhan gizi masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan orasi ilmiah dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Mahasiswa Baru, Wisuda Sarjana, dan Dies Natalis 2025 Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Center, Bandung, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Sejak diluncurkan pada Januari 2025, Prabowo menyebut program MBG telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Hingga saat ini, sebanyak 36,2 juta penerima manfaat telah menikmati program ini, setara dengan lebih dari 1,4 miliar porsi makanan bergizi yang telah disalurkan.
Selain berdampak pada peningkatan gizi masyarakat, program ini juga menggerakkan ekonomi rakyat. Tercatat ada 12.205 dapur MBG yang beroperasi di seluruh Indonesia, masing-masing mempekerjakan sekitar 50 orang tenaga kerja.
“Setiap dapur melibatkan sekitar 15 pemasok bahan makanan di desa, dan masing-masing pemasok mempekerjakan 5 sampai 10 orang, mulai dari petani hingga pekerja lokal. Saudara-saudara, ini prestasi yang tidak kecil, dan kini kita dibicarakan di dunia internasional,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden juga mengutip laporan Rockefeller Institute, lembaga yang berafiliasi dengan State University of New York, yang menilai program MBG Indonesia mendapat perhatian luas dari dunia internasional.
“Indonesia awalnya menjadi negara ke-78 atau 79 yang menggulirkan program makan bergizi. Sekarang sudah ada 112 negara, dan sebagian besar mengikuti contoh kita,” jelasnya.
Menurut Prabowo, Indonesia termasuk negara tercepat dalam melaksanakan program ini. Jika Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk menjangkau seluruh penerima manfaat, Indonesia berhasil melakukannya hanya dalam waktu kurang dari satu tahun.
“Ini prestasi luar biasa. Untuk itu, saya berterima kasih kepada Kepala BGN, Prof. Dadan dari IPB,” ucapnya.
Meski mengakui masih ada kekurangan di lapangan, Prabowo menegaskan tingkat keberhasilan program sudah mencapai 99,99 persen.
“Kita mau zero error! Zero defect! Walaupun sangat sulit, tapi kita harus berjuang mencapainya.” tutup Presiden. (sumber berita: gerindra.id)